Warkah untuk Palestin

Bumi Palestin sengsara 

Kata kita, 'peduli apa?' 

Kita pos lagi status putus cinta 

Dalam FaceBook kita meronta-ronta 

Seolah kita lebih sengsara

Bumi Palestin berdarah 

Kita masih pos rasa amarah 

Langsung di hati tiada rasa gelisah 

Seolah marah kita lebih barah 

Sedangkan di sana setiap saat gelisah 

Menanti ajal tak tahu dari mana arah

Bumi Palestin bergolak 

Kita masih pos manusia bersorak 

Diikuti hiburan yang terus melalak 

Sedangkan saudara kita berjuang mendapatkan hak 

Kita pula masih keliru pada siapa kita berpihak
Bagaimana pula mahu bertindak?

Bumi Palestin diserang 

Kita masih pos gambar hati yang senang lenang 

Ketawa gembira tanpa rasa bimbang 

Sedangkan di sana tiadalah tenang 

Yang hidup hanya mampu berlari lintang pukang 

Bumi para Anbiya terus menjadi lapang 

Dek serangan bertubi peluru berpandu yang datang

Bumi Palestin diburu 

Yahudi mengganas tanpa kenal erti jemu 

Rakyat Palestin dihapus satu persatu 

Namun antara kita ada yang langsung tidak ambil tahu
Malah menentang usaha boikot tanpa rasa malu 

Bagi kita 'itu bukan tanah airku' 

Sedangkan di sanalah tempatnya nabi-nabi terdahulu

Bumi Palestin terus mengukir 

Mengukir diari keperitan dari orang-orang kafir 

Entah bila peperangan ini akan berakhir 

Ada yang tidak pernah menikmati kemanan semenjak lahir 

Mereka terus berjuang hingga ketitisan darah terakhir 

Bumi jadi saksi darah syahid terus mengalir 

Semoga bantuan Allah akan hadir 

Semoga Israel berjaya diusir 

Biar Israel temui kemusnahannya yg semakin hampir

-A.D.A.M-